Beragam Penyebab Mual dan Cara Pengobatannya

Penyebab Mual

Mual merupakan mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan suatu perasaan tidak nyaman di perut dan membuat seseorang merasa ingin muntah. Terkadang, perut yang terasa mual juga menyebabkan seseorang untuk memuntahkan isi perutnya. Mual dapat disebabkan oleh beragam hal, misalnya mabuk laut, sedang merasa stres atau gugup, keracunan makanan, atau penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat menimbulkan mual sebagai efek sampingnya.

Di samping itu, mual juga bisa diasosiasikan dengan beragam penyakit lain dimana dampaknya bisa menimbulkan komplikasi parah apabila dibiarkan dan tidak diberi penanganan. Timbulnya mual memiliki faktor risiko yang diantaranya meliputi penggunaan ponsel atau membaca buku saat perjalanan sehingga menyebabkan mabuk perjalanan, jadwal makan yang tidak teratur yang dapat mencetuskan sindrom dispepsia, dan makanan yang kurang higienis yang bisa meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan.

Penyebab Mual

Penyebab munculnya gejala mual bisa dihubungkan dengan berbagai penyebab ataupun penyakit tertentu, diantaranya adalah:

  • Mabuk laut atau perjalanan jauh.
  • Sindrom dispepsia (sakit maag).
  • Gejala awal kehamilan.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu dan menyebabkan mual sebagai efek samping.
  • Sedang merasa gugup atau stres.
  • Penyakit kantung empedu atau saluran empedu.
  • Keracunan makanan atau minuman.
  • Infeksi saluran cerna.
  • Gastroparesis, umumnya terjadi pada pengidap diabetes.
  • Mengalami radang usus buntu.
  • Konsumsi alkohol yang terlalu banyak.
  • Mencium aroma yang tidak sedap atau menyengat.
  • Terlalu banyak makan (kekenyangan)
  • Gejala gastritis
  • Gejala gastritis
  • Penyakit sistemik lainnya.

Gejala Mual

Gejala mual yaitu suatu kondisi terjadinya rasa tidak nyaman pada perut yang menimbulkan perasaan ingin muntah. Gejala tersebut dapat disertai dengan adanya nyeri perut, penurunan nafsu makan, pusing, lemas, dan perut kembung.

Diagnosis Mual

Pada umumnya diagnosis dilakukan dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Mungkin dokter memerlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, USG abdomen, rontgen abdomen, dan pemeriksaan lain untuk mencari penyebab terjadinya mual pada pasien. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah gejala mual disebabkan oleh suatu penyakit tertentu atau karena penyebab lain yang tidak terlalu berbahaya bagi tubuh.

Pengobatan Mual

Kemunculan gejala mual umumnya bukanlah kondisi yang serius, jika bukan disebabkan oleh adanya penyakit lainnya. Penanganan mual sangat disesuaikan dengan penyebab terjadinya kondisi mual itu sendiri pada pasien, misalnya:

  • Mabuk perjalanan bisa ditangani dengan pemberian antihistamin  jenis H1.
  • Sindrom dispepsia bisa ditangani dengan antasida, antihistamin H2 serta obat-obatan jenis proton pump inhibitor. 
  • Konsumsi berlebihan atau keracunan alkohol bisa ditangani dengan memberikan kopi hitam tanpa gula atau susu putih kepada pengidap

Pencegahan Mual

Pencegahan mual dapat dilakukan diantaranya dengan:

  • pengaturan jadwal makan agar tetap teratur,
  • konsumsi makanan higienis,
  • menjaga keadaan kondusif agar stres tidak mudah tercetus,
  • tidak menggunakan ponsel atau membaca buku saat dalam perjalanan, dan
  • peningkatan daya tahan tubuh.

Apabila mual terjadi dalam durasi waktu yang lama dan tidak kunjung hilang yang disertai dengan rasa nyeri di bagian perut, maka pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan. Di samping itu, pemeriksaan juga harus dilakukan apabila mual tersebut menimbulkan muntah. Terlebih apabila terdapat bercak darah pada muntah tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan apa penyebab utama dari kemunculan gejala mual yag timbul.

Namun apabila Anda mengalami mual yang tidak kunjung hilang dan terasa nyeri di bagian perut, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *